Model kombinasi pertumbuhan lapisan yang terbentuk dari gas CO2 dan H2S

Posted: March 23, 2010 in Corrosion

Selain gas CO2 komponen penyebab prilaku korosi di lingkungan minyak dan gas bumi adalah gas H2S. Gas adalah unsur terpenting yang dapat mengubah pola prilaku korosi di lingkungan yang mengandung gas CO2. Keberadaan gas H2S dapat ditandai dengan bau yang khas. Gas ini menyerang material dan menimbulkan jenis korosi pitting. Gas H2S dipercaya dihasilkan dari metabolisme mikroba dalam minyak bumi yang ikut terangkut saat pengeboran. Pada jumlah yang kecil gas H2S dapat menyebabkan korosi, tetapi pada jumlah yang relative tinggi (lebih dari 15 ppm), korosi dapat berkurang akibat pembentgukan lapisan FeS di permukaan besi. Lapisan FeS menyelimuoti permukaan besi dan memberikan hambatan terhadap berlangsungnya reaksi korosi. Di lingkungan yang banyak mengandung gas CO2, pertumbuhan lapisan sulfide besi yang berinteraksi dengan lapisan karbida besi tidak dapat dihindari. Pemodelan dengan melibatkan interaksi kedua lapisan yangdihasilkan dari perpaduan karbida/sulfide besi perlu diketahui untuk dapat memprediksi prilaku korosi secara akurat. Dengan maksud meningkatkan akurasi perhitungan diperlukan studi mendalam tentang prilaku thermodinamika dan kinetika gas CO2/H2S selama berlangusngnya reaksi korosi. Penalitian ini dilakukan dengan cara melakukan pemodelan dan studi literatur, yang selanjutnya dengan menggunakan software Ohio Model diramalkan dampak pertumbuhan lapisan tehadap kecepatan korosi. Prilaku korosi dihubungkan dengan kualitas lapisan yang dibentuk gas CO2/H2S untuk dibandigkan dengan efek tunggal masing-masing gas.

Leave a comment